Langsung ke konten utama

NHW #4 MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH


Bismillah,, setelah minggu lalu mencoba mencerna materi keempat mengenai “mendidik dengan kekuatan fitrah”, maka sekarang saatnya untuk mengerjakan tugas yang benar-benar nice banget. Saking nice-nya hingga membuat pikiran ini benar-benar terkuras idenya.  

Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?
Merajuk pada NHW #1 bahwasanya saya memilih jurusan manajemen emosi di Universitas Kehidupan, dan setelah saya telaah lebih jauh ternyata manajemen emosi itu terlalu spesifik. Maka dari itu saya mengubah jurusan menjadi “Ilmu Parenting”, dimana manajemen emosi menjadi salah satu mata kuliah dari Jurusan tersebut. Selain itu, bidang lain yang saya ingin kuasai adalah “literasi” atau kemampuan membaca dan menulis, karena saya ingin meninggalkan jejak karya dengan sebagai maksud berbagi ilmu kepada orang lain melalui tulisan.

Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.
Indikator yang telah saya buat di NHW #2 masih perlu revisi karena saya berganti jurusan. Untuk beberapa indikator sebagai Ibu dan Istri sudah dilaksanakan, tetapi memang masih perlu konsisten dalam mengerjakannya.


Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Contoh : 
Seorang Ibu setiap kali beraktivitas selalu memberikan inspirasi banyak ibu-ibu yang lain. Bidang pelajaran yang paling membuatnya berbinar-binar adalah “Pendidikan Ibu dan Anak”. Lama kelamaan sang ibu ini memahami peran hidupnya di muka bumi ini adalah sebagai inspirator.
Misi Hidup : memberikan inspirasi ke orang lain
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : Inspirator

So much confuse with this question,hehhehehhe…..tapi setelah ngobrol ngalor ngidul (bahasa Jawa dari ngobrol dengan waktu yang lama) dengan suami selama 3 hari ini, akhirnya ketemu kesimpulannya bahwa kita sebagai keluarga harus banyak memberikan pengaruh yang baik dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, membantu orang-orang diisekitar untuk selalu memiliki perasaan dan pikiran positif.
Moto Hidup: Memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi lingkungan sekitar  
Bidang: Pendidikan Anak, Sosial dan Literasi
Peran: Edukator


Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut. 
Contoh : Untuk bisa menjadi ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak maka Ibu tersebut menetapkan tahapan ilmu yang harus dikuasai oleh sebagai berikut :
1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang 

Untuk dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya sebagai edukator, maka ilmu yang perlu saya kuasai adalah sebagai berikut;
1.     Ilmu Agama agar dapat selalu meningkatkan diri dalam mendekatkan diri pribadi kepada Allah SWT, memahami isi Al-Qur’an dalam rangka menyelaraskan dengan pembelajaran keilmuan yang lain.
2.     Ilmu Parenting agar dapat menjadi seorang Ibu yang dicintai dan dirindukan oleh anak-anak.
3.     Ilmu Manajemen,berupa manajemen waktu, manajemen emosi, manajemen keuangan, manajemen rumah tangga agar dapat seimbang antara peran sebagai Ibu dan juga seorang educator
4.     Ilmu terkait akademik, berupa sistem informasi, literasi digital


Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup
contoh : Ibu tersebut menetapkan KM 0 pada usia 21 th, kemudian berkomitmen tinggi akan mencapai 10.000 (sepuluh ribu ) jam terbang di satu bidang tersebut, agar lebih mantap menjalankan misi hidup. Sejak saat itu setiap hari sang ibu mendedikasikan 8 jam waktunya untuk mencari ilmu, mempraktekkan, menuliskannya bersama dengan anak-anak. Sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya. 
Milestone yang ditetapkan oleh ibu tersebut adalah sbb :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha

Penetapan KM 0 ada pada usia 32 tahun (usia saya saat ini), adapun milestone yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
KM 0 – KM 1 (tahun 1) : menguasai ilmu pengajaran (akademik)
KM 1 – KM 2 (tahun 2) : menguasai ilmu parenting (melalui kelas bunda sayang)
KM 2 – KM 3 (tahun 3) : menguasai ilmu manajemen agar dapat membagi waktu peran sebagai seorang Ibu dan juga seorang pengajar (melalui kelas bunda cekatan)
KM 3 – KM 4 (tahun 4) : menguasai ilmu finansial (melalui kelas bunda produktif) dan ilmu berbagi kepada orang lain

Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

Ria Estiana
Karawang, 19 Februari 2018
Ibu Profesional
Matrikulasi Batch #5

NHW #4





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harapan Setelah Lulus Kelas Matrikulasi?

IIP? Apa itu IIP? Mungkin itu yang ada di benak saya ketika ditawari bergabung? Tujuan awal bergabung di grup Foundy IIP 2 tahun yang lalu adalah sekedar untuk menambah kawan baru setelah sempat hijrah ikut suami tercinta ke kota lumbung padi. IIP (Institut Ibu Profesional) merupakan komunitas para wanita yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan anak dan keluarga. Ketika seorang wanita telah menikah maka dia akan menjadi “madrasah pertama” bagi anak-anaknya, dan tidak ada “sekolah” untuk menjadi seorang Ibu, maka dari itu dengan adanya IIP ini sangat membantu bagi para Ibu ingin ber "sekolah". Saya sendiri adalah seorang Ibu dengan 2 orang anak, tetapi saya merasa saat ini ilmu yang saya miliki untuk menjalankan peran sebagai seorang Ibu belum terstruktur dan masih sangatlah kurang. Alasan utama itulah yang membuat saya akhirnya memberanikan diri bergabung ke kelas matrikulasi IIP di batch 5 ini, karena saya benar-benar diliputi rasa penasa

MATRIK IIP SESI#4 MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH

_Disusun oleh tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional_ Bunda, setelah kita memamahi bahwa salah satu alasan kita melahirkan generasi adalah untuk membangun kembali peradaban dari dalam rumah kita, maka semakin jelas di depan mata kita, ilmu-ilmu apa saja yang perlu kita kuasai seiring dengan misi hidup kita di muka bumi ini. Minimal sekarang anda akan memiliki prioritas ilmu-ilmu apa saja yang harus anda kuasai di tahap awal, dan segera jalankan, setelah itu tambah ilmu baru lagi. Bukan saya, sebagai teman belajar anda di IIP selama ini, maupun para ahli parenting lain yang akan menentukan tahapan ilmu yang harus anda kuasai, melainkan DIRI ANDA SENDIRI.  Apakah mudah? TIDAK. Tapi yakinlah bahwa kita bisa membuatnya menyenangkan. Jadilah diri anda sendiri, jangan hiraukan pendapat orang lain. Jangan silau terhadap kesuksesan orang lain. Mereka semua selalu berjalan dari KM 0, maka mulai tentukan KM 0 perjalanan anda tanpa rasa “galau”. Inilah sumber kegalauan diri kita menja

Materi #2 Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga

Bismillah.. Materi pekan kedua di KulWhap IIP adalah “Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga”, jujur materi ini menarik buat saya pribadi karena tujuan saya mengikuti perkuliahan IIP ini adalah untuk menjadi lebih baik lagi bagi suami,anak dan diri saya pribadi. Umumnya masyarakat mengatakan bahwa menjadi ibu itu adalah proses alami yang akan dipelajari seiring kita memiliki anak, tapi bagi saya pribadi bukanlah seperti itu. Sudah punya anak ataupun belum, ilmu-ilmu mengenai kesiapan diri menjadi seorang ibu haruslah dipelajari justru sebelum menjadi seorang Ibu. Secara makna, pengertian dari Ibu Profesional adalah seorang perempuan yang  bangga akan profesinya sebagai seorang pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya,serta senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh-sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik. Sedangkan KOMUNITAS IBU PROFESIONAL adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa i