Langsung ke konten utama

NHW#6 LEARN TO BE A RELIABLE FAMILY MANAGER



Bismillah, setelah mencerna materi minggu keenam ini mengenai belajar menjadi manajer keluarga handal. Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.  
Menurut tim matrikulasi IIP, Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita, kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik.

Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja di rumah?
a. Apakah masih “ASAL KERJA”, menggugurkan kewajiban saja?
b. Apakah didasari sebuah “KOMPETISI ”, sehingga selalu ingin bersaing dengan keluarga lain?
c. Apakah karena “PANGGILAN HATI”, sehingga anda merasa ini bagian dari peran anda sebagai Khalifah?

Dasar motivasi tersebut akan sangat menentukan action kita dalam menangani urusan rumah tangga.
  1. Kalau anda masih “ASAL KERJA” maka yang terjadi akan mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi, anda menganggap pekerjaan ini sebagai beban, dan ingin segera lari dari kenyataan.
  2. kalau anda didasari “KOMPETISI”, maka yang terjadi anda stress, tidak suka melihat keluarga lain sukses
  3.  Kalau anda bekerja karena “PANGGILAN HATI” , maka yang terjadi anda sangat bergairah menjalankan tahap demi tahap pekerjaan yang ada. Setiap kali selesai satu tugas, akan mencari tugas berikutnya, tanpa MENGELUH.

my nice homework di NHW kali ini saya benar-benar me-review kembali apa yang menjadi motivasi saya menjalani peran saat ini, peran dimana saya harus berada di ranah domestik dan sesekali berada di ranah publik. Dua peran yang saya jalani ini sering membuat saya merasa kehabisan waktu alias waktu 24 jam benar-benar terasa sangat kurang, ketika pagi menjelang sering kali bertanya “kok sudah pagi saja ya?” . pertanyaan ini lah yang membuat saya berkesimpulan bahwa ada yang salah dengan manajemen waktu yang saya jalani. Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu RUTINITAS. Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita “Merasa Sibuk”, sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.  
Dengan NHW#6 ini saya coba untuk memfokuskan kembali mengenai aktivitas yang penting dan tidak penting.  Adapun tahapan untuk belajar menjadi manajer keluarga adalah sebagai berikut:
  1. Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting
#tiga aktivitas penting:
a.       Melaksanakan sholat 5 waktu dengan tepat waktu dan rutin Dhuha
b.      Pengembangan diri, yaitu melalui sharing ilmu dengan mahasiswa yang dilakukan 3 hari dalam seminggu, membaca buku, menghadiri seminar atau workshop baik offline maupun online, merintis bisnis
c.       Pendidikan anak dan keluarga, yaitu melalui belajar menjadi ibu profesional

#tiga aktivitas tidak penting
a.       Menonton drama korea
b.      Main gadget, browsing timeline di media sosial, baca-baca informasi mengenai gosip artis, politik dan lainnya yang tidak ada kaitannya dengan bidang keahlian saya sebagai educator
c.       Ikut tidur dikala sedang meng-ASI-hi dan menemani si kecil tidur  

  1. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Alhamdulillah sebagian besar waktu dihabiskan untuk mengerjakan aktivitas penting, akan tetapi terkadang masih tidak sesuai dengan target yang ditetapkan karena terjeda dengan aktivitas tidak penting dan mood yang negatif.

  1. Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
Bismillah, Insya Allah selaras

  1. Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time
Aktivitas rutin saya saat ini fokus lebih banyak ke diri pribadi, anak dan suami. Pekerjaan domestik, seperti mencuci, mengepel, setrika baju, menyikat kamar mandi saya delegasikan ke ART (Asisten Rumah Tangga).

Aktivitas rutin pribadi antara lain menunaikan ibadah, membersihkan dan merawat diri, olahraga, menyiapkan makanan untuk keluarga, membersamai anak ketika belajar dan bermain, serta bercengkrama bersama suami saya jadwalkan di pukul 03.30-07.00 WIB, dan dilanjutkan pukul  17.00-21.00 WIB (free gadget and TV)

  1. Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.
Bismillah, Insya Allah

  1. Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan.
03.30-07.00 WIB : jadwal rutin
08.00-16.00 WIB  :jadwal dinamis yang digunakan untuk meningkatkan jam terbang*
17.00-21.00 WIB : jadwal rutin
21.00-22.00 WIB  : jadwal dinamis yang digunakan untuk meningkatkan jam terbang
22.00-03.30 WIB istirahat*
               
Keterangan: *jadwal mengalami perubahan pada hari Senin, Selasa, dan Rabu karena ada jadwal mengajar

  1. Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
    kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.
Bismillah, just do and do again


Ria Estiana
Karawang, 03 Maret 2018
Ibu Profesional
Matrikulasi Batch #5
NHW #6



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harapan Setelah Lulus Kelas Matrikulasi?

IIP? Apa itu IIP? Mungkin itu yang ada di benak saya ketika ditawari bergabung? Tujuan awal bergabung di grup Foundy IIP 2 tahun yang lalu adalah sekedar untuk menambah kawan baru setelah sempat hijrah ikut suami tercinta ke kota lumbung padi. IIP (Institut Ibu Profesional) merupakan komunitas para wanita yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan anak dan keluarga. Ketika seorang wanita telah menikah maka dia akan menjadi “madrasah pertama” bagi anak-anaknya, dan tidak ada “sekolah” untuk menjadi seorang Ibu, maka dari itu dengan adanya IIP ini sangat membantu bagi para Ibu ingin ber "sekolah". Saya sendiri adalah seorang Ibu dengan 2 orang anak, tetapi saya merasa saat ini ilmu yang saya miliki untuk menjalankan peran sebagai seorang Ibu belum terstruktur dan masih sangatlah kurang. Alasan utama itulah yang membuat saya akhirnya memberanikan diri bergabung ke kelas matrikulasi IIP di batch 5 ini, karena saya benar-benar diliputi rasa penasa

MATRIK IIP SESI#4 MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH

_Disusun oleh tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional_ Bunda, setelah kita memamahi bahwa salah satu alasan kita melahirkan generasi adalah untuk membangun kembali peradaban dari dalam rumah kita, maka semakin jelas di depan mata kita, ilmu-ilmu apa saja yang perlu kita kuasai seiring dengan misi hidup kita di muka bumi ini. Minimal sekarang anda akan memiliki prioritas ilmu-ilmu apa saja yang harus anda kuasai di tahap awal, dan segera jalankan, setelah itu tambah ilmu baru lagi. Bukan saya, sebagai teman belajar anda di IIP selama ini, maupun para ahli parenting lain yang akan menentukan tahapan ilmu yang harus anda kuasai, melainkan DIRI ANDA SENDIRI.  Apakah mudah? TIDAK. Tapi yakinlah bahwa kita bisa membuatnya menyenangkan. Jadilah diri anda sendiri, jangan hiraukan pendapat orang lain. Jangan silau terhadap kesuksesan orang lain. Mereka semua selalu berjalan dari KM 0, maka mulai tentukan KM 0 perjalanan anda tanpa rasa “galau”. Inilah sumber kegalauan diri kita menja

Materi #2 Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga

Bismillah.. Materi pekan kedua di KulWhap IIP adalah “Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga”, jujur materi ini menarik buat saya pribadi karena tujuan saya mengikuti perkuliahan IIP ini adalah untuk menjadi lebih baik lagi bagi suami,anak dan diri saya pribadi. Umumnya masyarakat mengatakan bahwa menjadi ibu itu adalah proses alami yang akan dipelajari seiring kita memiliki anak, tapi bagi saya pribadi bukanlah seperti itu. Sudah punya anak ataupun belum, ilmu-ilmu mengenai kesiapan diri menjadi seorang ibu haruslah dipelajari justru sebelum menjadi seorang Ibu. Secara makna, pengertian dari Ibu Profesional adalah seorang perempuan yang  bangga akan profesinya sebagai seorang pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya,serta senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh-sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik. Sedangkan KOMUNITAS IBU PROFESIONAL adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa i